Apa Itu Lean Start Up? Yuk Ketahui Pengertiannya

2 min read

apa itu lean start up

Apa itu Lean Start Up – Di era digital seperti sekarang ini, kamu pasti tidak asing dengan bisnis online. Bahkan kamu bisa saja merupakan salah satu pelaku usaha online yang memanfaatkan media sosial, e-commerce, marketplace atau platform digital lain. Guna menjaga usaha tetap bertahan ditengah gempuran persaingan bisnis online, maka kamu harus tahu cara membangun basis konsumen yang kuat. Pastikan kamu tahu apa itu lean start up guna mengembangkan bisnis lebih optimal. 

Memahami pengertian lean start up

Bagi kamu yang baru pemula di dunia bisnis online, maka perlu tahu apa itu lean start up lebih dulu. Sebenarnya, lean start up merupakan metode membuat produk yang sesuai dengan target pasar dengan melibatkan konsumen dalam pengembangan produk tersebut. 

Sejak dicetuskan Eric Ries pada tahun 2011 lalu, banyak perusahaan sukses mengembangkan produk dan bisnis dalam waktu singkat, lho! 

Tentu para pengusaha menjadi lebih cepat dan fokus dalam mengembangkan produk yang sesuai dengan target konsumen. Bila terjadi risiko tidak diinginkan di pasaran, misalnya produk yang diluncurkan tidak sesuai dengan kebutuhan, maka perusahaan akan segera tahu sehingga bisa melakukan evaluasi dengan baik. 

Buat kamu yang masih mengembangkan bisnis skala menengah seperti jual hosting dan email hosting pun bisa memakai metode lean start up untuk mengetahui potensi produk yang dikeluarkan sesuai kebutuhan pasar. Kamu juga akan tahu apakah produk masih dibutuhkan atau perlu inovasi lebih baru guna menjamin kepuasan konsumen di pasaran. 

Respon positif atau negatif pasar akan segera diketahui lebih cepat daripada kamu menggunakan metode tradisional yang membutuhkan waktu bertahun-tahun atau bulanan hanya untuk merancang produk yang lebih sempurna. 

Mengetahui fase lean start up 

Setelah kamu tahu apa itu lean start up dan merasa perusahaan perlu menggunakan metode yang lebih efektif ini, maka ketahui pula fase lean start up. Banyak perusahaan start up yang akhirnya gagal total karena tidak mampu menyempurnakan produk yang sesuai target pasar. 

Meskipun demikian, banyak pula perusahaan start up yang mampu bertahan bahkan berkembang semakin pesat sebab tidak perlu waktu lama dalam eksperimen produk.

Supaya perusahaan bisa meminimalisir risiko produk tidak laku di pasaran tanpa membuang sumber daya lebih banyak, maka perlu melakukan efisiensi bisnis dengan menerapkan fase lean start up. Berikut beberapa tahap dalam menerapkan metode lean start up yaitu :

1. Build 

Sebagai perusahaan yang ingin meluncurkan produk yang sesuai target kebutuhan pasar, kamu pasti memiliki rancangan atau ide produk lebih dulu. Tujuan dari proses build atau membangun adalah membuat dan mengembangkan produk sederhana yang dikenal dengan nama MVP atau Minimum Viable Product. 

Dengan adanya peluncuran MVP di pasaran, perusahaan akan tahu jenis produk tersebut memang sesuai kebutuhan pelanggan atau tidak. Tidak semua pelanggan mendapatkan contoh produk MVP ini, tetapi sebagian saja yang masuk dalam kelompok demografi. Bila respon pelanggan cukup positif, maka kamu bisa melakukan penyempurnaan produk sebelum peluncuran final nanti.

2. Measure 

Pengukuran terhadap respon positif dan negatif pelanggan yang masuk dalam kelompok demografi sangat penting dalam pengembangan produk dan bisnis kamu kelak. Dengan metode measure ini, kamu bisa menentukan keputusan apakah produk lanjut ke penyempurnaan final atau memilih berhenti merencanakan produksi produk tersebut.

Alih-alih rugi lebih banyak, maka kamu bisa meminimalisir kerugian dengan berhenti merencanakan penyempurnaan produk bila respon positif kurang bagus, ya! Dengan metode yang lebih efisien, kamu bisa menghentikan penggunaan SDM yang terbuang sia-sia.

3. Learn 

Pada fase terakhir yang perusahaan start up butuhkan adalah analisa terhadap hasil pengukuran sebelumnya. Keputusan penting perusahaan untuk mengembangkan inovasi produk lebih bagus guna menyempurnakan produk yang mendapat respon negatif bisa menjadi pertimbangan tersendiri. Kamu juga bisa mencari strategi bisnis yang lebih apik agar produk bisa diterima dengan respon positif pelanggan. 

Kelebihan Metode Lean Start Up

Kamu yang tengah mengembangkan bisnis start up wajib tahu kelebihan metode lean start up dibandingkan dengan traditional start up. Karakteristik bisnis lean start up yang mengembangkan produk sesuai kebutuhan pelanggan, lebih fokus pada metrik popularitas produk dan lifetime customer value, bisa menentukan minat pelanggan sejak awal, menilai reaksi pelanggan lewat produk MVP, dan fokus pada eksperimen dibandingkan dengan rencana awal perusahaan. 

Tentu hal ini berbeda dengan karakter tradisional start up yang mengembangkan produk secara rahasia alias hanya diketahui karyawan dan investor saja. Biasanya tradisional start up memang mengutamakan peluncuran produk yang telah melewati eksperimen hingga penyempurnaan final selama bertahun-tahun.

Kalau kamu ingin bisnis berkembang lebih cepat dan pesat tanpa membuang SDM sia-sia bila produk tidak laku di pasaran, maka gunakan metode lean start up ini. Apa itu lean start up yang bisa mengembangkan bisnis dengan minimalisir proyeksi keuangan sebelum meluncurkan produk secara resmi. 

Kamu bisa menekan biaya operasional dengan baik sebab contoh produk bisa langsung memberikan pengukuran respon positif dan negatif. Yuk, coba kembangkan produk kamu yang benar-benar sesuai kebutuhan pasar!

Demikian informasi yang bisa admin Kdkproduk sampaikan, semoga bisa bermanfaat untuk kalian semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *